STANDARD PENERIMAAN & KETIDAK SESUAIAN UNTUK PERPIPAAN PADA UJI BUTIR MAGNETIK
1. KLASIFIKASI INDIKASI
Indikasi pada pengujian magnetic particle belum tentu merupakan cacat. Variasi sifat magnetic maupun metallurgic dapat menghasilkan indikasi yang serupa dengan indikasi akibat keberadaan cacat , sehingga karenanya tidak ada kaitannya dengan masalah penerimaan atau penolakan .
Setiap
indikasi dengan ukuran maksimum 1/16” (
1.6 mm ) atau kurang diklasifikasikan sebagai indikasi tidak relevan .
Sebaliknya walaupun sepintas tampak sebagai indikasi tidak releven , namun jika
ukurannya melebihi 1/16 “ dianggap
sebagai indikasi relevan sambil menunggu pengujian lebih lanjut dengan
menggunakan magnetic particle atau sarana NDT untuk meyakinkan bahwa indikasi
tersebut benar berasal dari suatu cacat atau bukan , untuk itu permukaan benda
harus digerinda halus terlebih dahulu
Jika ternyata indikasi tersebut tidak relevan , maka indikasi yang mirip dianggap tidak relevan pula.
Indikasi
relevan adalah indikasi akibat keberadaan cacat dibawah permukaan ( sub surface
) .
Indikasi linier adalah indikasi yang panjangnya ≤ 3 x lebar.
2. STANDARD
PENERIMAAN .
Indikasi
relevan yang memenuhi criteria dibawah ini dipastikan berasal dari cacat
dibawah permukaan :
1)
Indikasi
linier berupa retak bintang ( star crack ) atau retak kawah ( crater crack
) , melebihi 5/32 “ ( 4 mm ).
2)
Indikasi
linier lainnya dipastikan sebagai retak.
3)
Indikasi
linier dianggap sebagai cacat incomplete
fusion ( IF ) , apabila jumlah panjangnya melebihi 1 “ dalam jalur las sepanjang 12 “ ( 300 mm
) atau 8% dari panjang jalur las.
4)
Indikasi
dibulatkan ( rounded indication ) dinilai sebagai berikut :
Pada pipa berdiameter ≥ 2.375 “ ( 60.3 mm ) , ESI ( elongated slag inclusion / inklusi
terak panjang ) , dianggap sebagai cacat manakala :
1)
panjangnya
melebihi 2” ( 50 mm )
2)
jumlah
panjang ESI pada 12” ( 300 mm ) panjang las , melebihi 2 “ ( 50 mm ).
3)
Lebar ESI
melebihi 1/16” ( 1.6 mm )
4)
Jumlah
panjang ISI ( isolated slag inclusion ) dalam 12” panjang las tak terputus , melebihi ½“ ( 13 mm )
5)
Lebar sebuah
ISI melebihi 1/8” ( 3 mm )
6) Lebih dari 4
buah ISI memiliki lebar maksimum 1/8” (
3 mm ) terdapat dalam setiap 12” panjang
jalur las tanpa terputus.
7)
Jumlah
panjang ESI dan ISI melebihi 8% dari panjang jalur las .
Pada pipa dengan diameter kurang dari 2,375 “ ( 60.3 mm ) , inklusi terak dianggap sebagai
cacat manakala :
1)
Panjang
sebuah ESI melebihi 3 x tebal nominal
pipa yang lebih tipis yang
disambung .
Dua Indikasi parallel yang berjarak selebar
lajur las akar ( root bead ) , yakni
wagon track , dianggap sebagai indikasi tunggal , kecuali apabila lebar masing
masing indikasi melebihi 1/32 “ ( 0.8 mm ).
2)
Lebar sebuah
ESI lebih dari 1/16 “ ( 1.6 mm )
3) Jumlah
panjang dari beberapa ISI melebihi 2 x tebal pipa yang lebih tipis dari suatu
sistim perpipaan dam lebarnya melebihi
1/2 dari tebal pipa tersebut .
4) Jumlah panjang dari ESI dan ISI melebihi 8% dari panjang jalur las dimana kedua jenis cacat tersebut berada.
Untuk tujuan evaluasi , dimensi maksimum dari indikasi yang
dibulatkan digunakan sebagai acuan .
Komentar
Posting Komentar