Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

DYE PENETRANT TEST ( NDT ) terhadap Hasil Las

Gambar
Dye Penetrant Test Adalah metoda pengungkapan cacat permukaan dengan menggunakan cairan penetrant yang berdaya resap sangat tinggi dan berwarna merah atau hijau fluorescent ( bersinar jika kena cahaya ) . MAKSUD DAN TUJUAN Jenis  NDT ini dimaksudkan  untuk mengungkap  ( reveal ) , jenis jenis non konformasi yang terbuka kepermukaan seperti retak ( crack ) , lipatan (seam) , kekeroposan  ( porosity ) , lapisan (fold atau lap) dan inklusi terak ( slag ) atau benda asing lainnya. Tujuannya adalah , setelah cacat atau non conformasi tersebut diperbaiki , menghasilkan permukaan benda obyek inspeksi yang bebas cacat   , sekaligus mencegah terjadinya   perkembangan cacat tersebut menjadi penyebab kerusakan yang lebih serius.

UJI TANPA MERUSAK ( NON DESTRUCTIVE TEST / NDT ) PADA HASIL LAS

Adalah   sarana penunjang yang sangat diandalkan oleh kegiatan pengendalian dan pemastian mutu las sebagai sarana untuk mendapatkan data dari   ukuran / dimensi obyek inspeksi maupun jenis , bentuk ,   dan lokasi non konformasi yang terdapat pada sambungan las. Karena jenisnya yang beragam   dan tingkat kesulitan interpretasinya yang tinggi , diperlukan seseorang yang sangat akhli dalam pelaksanaan NDT ini ( NDT Inspector ) , yang untuk itu diperlukan kualifikasi kompetensi yang berjenjang mulai dari level 1   hingga level 3 yang tertinggi. Dengan berkembangnya penguasaan teknologi manusia , berkembang pula jenis   uji tanpa rusak dan cakupan penggunaan   serta tingkat kemampuan dan keakuratan   pendeteksiannya. Adapun jenis jenis NDT , adalah sebagai berikut : ·         Dye/ liquid penetration ·         Magnetic particle . ·         Radiografi ·         Ultrasonic ·         Eddy current ·         Electro magnetic sorting ·         Neutron radiografi ·  

CACAT LAS EXCESSIVE REINFORCEMENT(JALUR LAS TERLALU MENONJOL) (CACAT LAS VISUAL)

Gambar
PENYEBAB CACAT EXCESSIVE REINFORCEMENT : 1.     SUHU METAL RENDAH 2.     AMPER CAPPING RENDAH 3.     SPEED CAPPING RENDAH 4.     SUHU LINGKUNGAN DINGIN 5.     BUSUR TERLALU PENDEK AKIBAT YANG DITIMBULKAN : 1.     TIMBUL KECURIGAAN BAHWA SELURUH LAJUR DILAS DENGAN AMPER RENDAH 2.     MUNGKIN KONDISI INTERNAL   JALUR LAS CUKUP BAIK NAMUN PERLU DISELIDIKI LEBIH LANJUT CARA PENANGGULANGANNYA : 1.     DIADAKAN PENGUJIAN NDT BAIK DENGAN RT MAUPUNUT ( STRAIGHT ATAU PROBE ). JIKA HASILNYA MEMBUKTIKAN BAHWA KECURIGAAN BENAR MAKA SELURUH JALUR YANG BER MASALAH DIBONGKAR DAN DIKAMPUH , DISTEL DAN DILAS SESUAI WPS ASLI. JURU LAS DIGANTI YANG QUALIFIED 2.     JIKA HASIL UJI NDT MENUNJUKKAN KONDISI INTERNAL JALUR LAS BAIK,MAKA JALUR MENONJOL CUKUP DIGERINDA HINGGA UNI FORM DAN SESUAI STANDARTD KRITERIA PENOLAKAN CACAT EXCESSIVE REINFORCEMENT :   PENOLAKAN ATAU PENERIMAAN BERSYARAT TERGANTUNG HASIL UJI   N.D.T.   JIKA TERBUKTI SELURUH LAJUR DILAS DEN

Teknik Kalibrasi Ultrasonic Test ( UT ) Menggunakan Balok Kalibrasi Dasar

Gambar
Apabila prosedur yang terkualifikasi mempersyaratkan penggunaan balok kalibrasi dasar , maka pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Kalibrasi harus mencakup seluruh sistim pemeriksaan ultrasonik. Kalibrasi asli harus dilaksanakan dengan menggunakan balok kalibrasi. Disemua kalibrasi  indikasi maksimum didapatkan dengan cara mengarahkan berkas suara tegak lurus terhadap sumbu  lubang bor  dan takik takik disamping . Garis sumbu unit pencari harus paling sedikit 1 ½ “ ( 38 mm )  dari isisi terdekat  balok ( rotasi berkas kedalam sudut yang dibentuk oleh lubang dan sisi balok dapat menghasilkan amplitudo yang lebih tinggi pada beam path ( tapak berkas ) yang lebih panjang. Tapak ini tidak boleh digunakan untuk kalibrasi. Untuk pemeriksaan kontak ( contact examination ) , suhu pemeriksaan dan permukaan balok harus didalam range  25 ° F ( 14 ° C ). Untuk pemeriksaan celup ( immersion examination ) suhu couplant untuk kalibrasi harus dalam range 25 ° F ( 14 ° C ) dari suhu couplant