K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )DALAM PENGELASAN OFW (OXYFUEL GAS WELDING)/ OAW(OXYACETYLENE WELD)
K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) dapat
diartikan sebagai segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.K3 juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengendalikan atau
meniadakan potensi bahaya untuk mencapai tingkat resiko yang dapat diterima dan
sesuai dengan standart yang ditetapkan
Pekerjaan las menyangkut penggunaan panas , pancaran busur nyala , dan polusi udara oleh gas gas baik yang berasal dari terbakarnya coating maupun gas lindung , yang jika terkena jaringan tubuh atau terhisap dalam jangka waktu lama akan menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius dan dapat meninggalkan cacat permanen atau bahkan kematian.
Selanjutnya
pekerjaan las juga menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bahaya kebakaran
atau peledakan.
Dari
hal hal tersebut diatas perlu diberikan pengetahuan tentang tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya kebakaran maupun gangguan kesehatan yang sistimatis
dan sesuai dengan kaidah internasional maupun peraturan yang berlaku.
Peralatan OFW / OAW tidak untuk dikutik kutik oleh personil yang tidak terkualifikasi untuk pekerjaan OFW / OAW karena hal tersebut sangat berbahaya , salah salah dapat terjadi kebakaran atau bahkan peledakan yang akan membahayakan jiwanya dan jiwa personil sekitarnya. Selanjutnya walapun personil yang menangani OFW tersebut telah terkualifikasi , tetap saja yang bersangkutan harus memperhatikan saran saran yang diberikan oleh pihak pabrik pembuat peralatan OFW / OAW.
Oxygen sendiri tidak akan menimbulkan kebakaran atau peledakan , namun keberadaannya apabila bercampur dengan gas bakar , akan membantu dan mengintensifkan kebakaran , apalagi apabila oxygen bertekanan tinggi. Oleh sebab itu keberadaan minyak , gemuk , dan bahan yang mudah terbakar harus dipisahkan dari keberadaan oxygen.
Oxygen tidak boleh digunakan untuk menggerakkan pneumatic tools , mengawali operasinya mesin pembakaran internal ( internal combustion engine ) , menghembus pipa , membersihkan / meniup baju , dan penggunaan yang tidak aman lainnya.
Acetylene adalah gas hydrocarbon yang mudah terbakar , karenanya harus terletak jauh dari nyala terbuka. Penggunaan gas acetylene harus pada tekanan yang aman , yakni tekanan pasok yang telah diredusir menjadi tekanan aman melalui reducing regulator. Botol botol silindris gas harus diletakkan ditempat yang jauh dari sumber panas termasuk sinar matahari langsung dan berventilasi bagus , bersih dan kering serta terbebas dari zat zat yang mudah terbakar. Penyimpanan botol silindris harus tegak sehingga kemungkinan rusaknya katup inlet / oiulet dapat dihindarkan. Upayakan katup selalu dalam keadaan terlindungi oleh tutup botol silindris.
Penggunaan botol silindris juga harus dalam keadaan tegak. Jika botol silindris digeletakkan dalam penggunaannya , maka ada kemungkinan fluida yang keluar bukan gas namun cairan. Hal ini akan merusakkan peralatan dan menghasilkan nyala yang tidak dapat dikendalikan , apalagi jika yang keluar tersebut adalah aceton , zat tersebut akan merusak mutu las. Serpihan serpihan karbid ( carbide ) tidak boleh berserakan dilantai , karena jika terkena air atau menyerap kelembaban akan menghasilkan acetylene yang mudah terbakar.
Acetylene yang berhubungan langsung dengan tembaga , air rasa , atau perak , dapat menghasilkan acetylides , terutama jika pada lokasi tersebut terdapat kotoran ( impurities ). Zat ini sangat mudah meledak dan sangat peka terhadap hentakan walaupun kecil ( slight shock ) atau sumber panas kecil. Bahan paduan yang mengandung tembaga lebih dari 67% , kecuali ujung obor , tidak boleh digunakan ubntuk peralatan yang memproses acetylene.
REGULATOR TIPE
1 TAHAP
1)
Operator
harus dilatih sehingga terampil , penggunaan regulator yang benar , atau
operator dalam menggunakan regulator harus dibawah pengawasan seorang
supervisor yang kompeten. Merupakan keharusan bahwa petunjuk pabrik pembuat
ditaati apa adanya tanpa penyimpangan atau percobaan yang berbahaya.
2)
Regulator
harus selalu dalam keadaan bersih dan dapat beroperasi dengan lancar dan sesuai
ketentuan. Disarankan dari waktu kewaktu meternya dikalibrasi untuk meyakinkan
penunjukannya.
3)
Botol
silindris harus dalam kondisi tegak dan terikat ditiang yang kokoh atau pada
alat pengangkut botol khusus . Hal ini mencegah tumbangnya botol sewaktu
digunakan.
4) Katup
botol silindris harus diperiksa sesering mungkin untuk mengetahui kondisi
ulirnya ( masih baik atau sudah rusak )
, kondisi botol kotor , berdebu , berminyak atau bergemuk. Bersihkan semuanya
dengan potongan kain ( lap ) yang bersih
. JANGAN MEMASANG REGULATOR YANG
BERMINYAK ATAU BERGEMUK KARENA DAPAT
MELEDAK.
Regulator hanya boleh diservis / dibersihkan
/ dipelihara oleh orang yang qualified untuk pekerjaan ini.
5)
Buka
sedikit regulator yang telah bersih dan siap pakai , sesaat saja ( 2 atau 3
detik ) kemudian tutup kembali secepatnya. Hal ini untuk menghembus kotoran
dari dalam katup.
APABILA KATUP TERLALU TERBUKA LEBAR , ULIR
REGULATOR DAPAT GAGAL DAN REGULATOR TERLEMPAR KELUAR. Jangan berdiri didepan
lubang katup !!!
6)
Pasang
regulator pada katup botol silindris dan ikat kencang dan seimbang dengan
menggunakan kunci pas.
7) Sebelum
membuka katup botol silindris , putar baut pengatur regulator searah kebalikan
jarum jam ( counter clockwise ) sampai tekanan pegas pengatur terbebas (
release ).
8)
Berdiri
disamping regulator ketika
membuka katup botol silindris. JANGAN PERNAH BERDIRI DIDEPAN ATAU DIBELAKANG
REGULATOR . Buka katup botol silindris hati hati dan perlahan lahan hingga
tekanan pasok didalam botol silindris tertera pada manometer tekanan tinggi
diregulator.
CATATAN : Jangan pernah membuka katup
botol silindris gas acetylene lebih dari
satu (1) putaran penuh. Semua katup botol silindris lainnya dibuka
penuh untuk menyumbat paking katup .
9)
Putar
baut pengatur regulator searah jarum jam untuk mendapatkan tekanan operasional
las OFW /OAW yang tepat.
10) Sistim
pemasokan gas oxy acetylene ini harus diuji untuk mengetahui adanya kebocoran
dengan menggunakan metoda yang direkomendasikan oleh pihak pabrik pemasok.
Komentar
Posting Komentar