Teknik Kalibrasi Ultrasonic Test ( UT ) Menggunakan Balok Kalibrasi Dasar
Apabila prosedur yang terkualifikasi
mempersyaratkan penggunaan balok kalibrasi dasar , maka pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
Kalibrasi harus mencakup seluruh sistim
pemeriksaan ultrasonik. Kalibrasi asli harus dilaksanakan dengan menggunakan
balok kalibrasi. Disemua kalibrasi
indikasi maksimum didapatkan dengan cara mengarahkan berkas suara tegak
lurus terhadap sumbu lubang bor dan takik takik disamping . Garis sumbu unit
pencari harus paling sedikit 1 ½ “ ( 38 mm )
dari isisi terdekat balok (
rotasi berkas kedalam sudut yang dibentuk oleh lubang dan sisi balok dapat
menghasilkan amplitudo yang lebih tinggi pada beam path ( tapak berkas ) yang
lebih panjang. Tapak ini tidak boleh digunakan untuk kalibrasi.
Untuk pemeriksaan kontak ( contact
examination ) , suhu pemeriksaan dan permukaan balok harus didalam range 25°F ( 14°C ). Untuk pemeriksaan celup ( immersion examination )
suhu couplant untuk kalibrasi harus dalam range 25°F ( 14°C ) dari suhu
couplant yang digunakan dalam scanning yang sebenarnya.
Adapun teknik kalibrasinya terdiri dari :
a) kalibrasi sweep range ( sapu jarak )
b) koreksi amplitudo jarak ( distance amplitude )
c) kalibrasi posisi
d) pengukuran amplitudo gema dari takik permukaan pada
balok.
e) Apabila digunakan piranti elektronik untuk koreksi amplitudo jarak , maka respons patokan primer ( primary
reference response ) harus disetarakan pada ketinggian rata rata layar ( screen ) yang tetap pada atau diantara
40 hingga 80% dari ketinggian sepenuhnya pada layar diatas cakupan jarak yang
digunakan dalam pemeriksaan .
A. SWEEP
RANGE
1) Posisi unit pencari
untuk indikasi maksimum pertama dari lubang 1/4T samping . Stel pinggir
kiri indikasi ini kegaris (2) dilayar menggunakan kontrol delay.
2) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan indikasi
maksimum dari lubang 3/4T . Atur pinggir kiri dari indikasi ini kegaris (6) dilayar menggunakan kontrol
range.
3) Ulangi lagi kedua prosedur terdahulu sehingga sewaktu
distart , refleksi lubang 1/4T dan 3/4
T tampak pada garis sweep (2) dan (6)
4) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons maksimum
dari takik persegi dipermukaan ( bawah )
, indikasi akan tampak dekat (8) .
5) Dua bagian pada sweep akan sama dengan 1/4 T
B. KOREKSI AMPLITUDO JARAK
Kalibrasi
dari sisi clad.
1) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons maksimum
dari lubang yang memberi amplitudo tertinggi .
2) Stel kontrol sensitivitas untuk menghasilkan indikasi 80% dari skala penuh dari lubang
. Tandai puncak indikasi pada layar.
3) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons
maksimum dari lubang lain.
4)
Tandai puncak indikasi dilayar.
Tandai puncak indikasi dilayar.
5) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan amplitudo
maksimum dari indikasi lubang ketiga ,
dan tandai puncaknya dilayar.
6) Posisikan unit pencari
untuk mendapatkan amplitudo maksimum dari indikasi lubang 3/4 T setelah
berkas memantul dari permukaan dibawah ( diseberang ). Indikasinya akan muncul
di (10) pada garis sweep. Beri tanda di layar
untuk posisi 5/4T.
7) Hubungkan puncak puncak indikasi untuk membentuk kurva
amplitudo jarak.
C. KALIBRASI POSISI
Pengukuran
dapat menggunakan penggaris , skala atau ditandai pada strip berindeks ( lihat sketsa diatas )
1) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons maksimum
dari lubang 1/4 T . Pasang salah satu ujung strip berideks didepan unit
pencari. , sedang ujung yang lain searah dengan jurusan berkas. Beri tanda (2)
pada strip tepat diatas lubang 1/4T.
2) Posisikan unit pencari
untuk mendapatkan respons maksimum
dari lubang 1/2T dan 3/4T . Pertahankan ujung strip didepan unit
pencari. Tarik garis vertikal dari lubang lubang tersebut kestrip dan beri
tanda (4) dan (6) secara berturut turut dari lubang 1/2T kemudian 3/4T.
3) Posisikan unit pencari sedemikian rupa sehingga berkas
yang memantul mengenai lubang 5/4T ,
kemudian tandai strip dengan huruf (10) tepat dititik singgung dengan gais
vertikal yang ditarik dari lubang 5/4T tersebut.
4) Posisikan unit pencari
untuk mendapatkan indikasi pantulan maksimum , kemudian beri tanda huruf (8) pada strip
tepat diperpotongan dengan garis vertikal yang ditarik dari takik.
5) Nomor nomor kalibrasi pada strip menunjukkan posisi tepat
diatas reflektor dalam 1/16 tapak V. ( V path ).
6) Kedalaman dari permukaan benda kerja hingga kerefletor
masing masing adalah sebagai berikut :
T pada 8 , 3/4T
pada 6 dan 10 ,1/2T pada 4 , 1/4T pada 2
, dan
0 pada 0 .
Interpolasi dapat dilaksanakan untuk increement kedalaman
yang lebih kecil . Ukuran ini dapat dikoreksi
dengan radius lubang apabila rincian tersebut dianggap penting untuk
menentukan lokasi reflektor yang sangat akurat.
Berkas gelombang shear dengan
sudut insiden 45° memantul
akibat reflektokan agar refleksi / cacat
ini tetap akan
dianggap cukup gawat ,
tidak
perduli pihak inspeksi
menggunakan gelombang shear
dengan berkas sudut berapa saja .
f) Hubungkan tanda tanda pada layar dan teruskan sepanjang ketebalan untuk mendapatkan kurva amplitudo-jarak dari lubang samping.
KOREKSI
KALIBRASI UNTUK REFLEKTOR PLANAR
( BERBENTUK BIDANG )
Reflektor planar membentuk sudut 90° dengan permukaan
yang diperiksa pada atau dekat permukaan dibawah ( seberang ).

posisikan
unit pencari untuk mendapatkan amplitudo
maksimum dari takik persegi dipermukaan seberang . Beri tanda silang pada puncak indikasi pada layar dekat (8).
Takik
persegi diseberang mungkin dapat menyebabkan indikasi (2) ke
(1) diatas DAC ( distance amplitude
correction ) pada sudut 45° dan ½ DAC pada sudut
60°. Karenanya indikasi dari takik persegi harus
diperhitungkan apabila mengevaluasi reflektor dari seberang.
BERKAS MENYEBAR (
BEAM SPREAD ).
Pengukuran berkas menyebar harus dilaksanakan pada dasar yang berbentuk
bola pada lubang dengan dasar bundar. Setengah dari amplitudo maksimum dari lobe primer berkas
harus diplotkan dengan cara memanipulasi unit pencari untuk menghitung refleksi dari lubang berdasar bundar sebagai berikut :
a)
Stel amplitudo
maksimum dari lubang 1/4T pada 80% skala
penuh dilayar. Gerakkan unit pencari menuju lubang sehingga indikasi menunjukkan 40% dari skala
penuh. Beri tanda pada titik pusat berkas
( beam center line ) dibalok
dengan huruf “ ke “.
b) Stel amplitudo maksimum dari lubang 1/4T pada 80% skala
penuh. Gerakkan unit pencari menjauh dari lubang , sehingga indikasi
menunjukkan 40% skala penuh. Beri tanda dititik pusat berkas dengan kata “ dari
“ dibalok.
c)
Posisikan unit
pencari pada 80% amplitudo dari lubang
1/4T di layar gulung . Gerakan unit
pencari kekanan tanpa merubah berkas kearah reflektor hingga indikasi menjadi
40% dari skala penuh . Tandai titik pusat berkas dengan kata “kanan” pada
balok.
d) Gerakkan unit pencari
kekiri tanpa merubah berkas kearah reflektor sehingga indikasi menunjukkan 40% skala
penuh. Kemudian beri tanda pada titik pusat berkas dengan kata “kiri” dibalok.
e)
Ulangi penyetelan
seperti diatas dan pengukuran limit “ke”
, “dari” , “kanan “ dan “kiri” dari berkas
pada lubang berdasar bundar 1/2T dan 3/4T.
f)
Catat ukuran dari
posisi “ke” ke “dari “ dan dari posisi “kiri” ke “kanan “ dipermukaan balok
untuk lubang dasar bundar 1/2T dan 3/4T .
g) Ukuran yang terpendek dari 3 buah dimensi dari “ke” ke
“dari”, tidak boleh dilampaui sewaktu melaksanakan indeksing antara scan yang
tegak lurus terhadap arah berkas.
h)
Yang terkecil dari
ketiga ukuran “ kanan “ ke “kiri” tidak boleh dilampaui apabila sedang indexing
antara scan sejajar dengan arah berkas.
i) Sudut berkas yang menyebar yang ditentukan dengan perhitungan ini digunakan untuk menentukan batas batas
sebagaimana dipersyaratkan pada tapak
metal lain.
KALIBRASI BERKAS LURUS. ( STRAIGHT BEAM ).
Metoda kalibrasi ini harus meliputi pengukuran dibawah
ini :
a) Kalibrasi sweep range ( jangkauan sapu ).
b) Koreksi amplitudo
jarak.
c) Apabila digunakan piranti koreksi elektronik terhadap amplitudo jarak , respons referensi
primer harus disetarakan dengan ketinggian yang tetap dilayar antara 40% hingga 80% ketinggian penuh pada jangkauan jarak yang digunakan dalam
pemeriksaan.
KALIBRASI SWEEP RANGE (
JANGKAUAN SAPU )
a) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan indikasi awal
maksimum dari lubang 1/4T disamping. Stel sisi kiri indikasi pada (2) digaris sweep menggunakan kontrol
delay.
b) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan indikasi
maksimum dari lubang 3/4 T . Stel sisi
kiri indikasi pada angka (6) dilayar menggunakan kontrol
range .
c) Ulangi pengaturan delay dan range control hingga lubang
1/4T dan 3/4T berada pada angka (2) dan (6) pada sweep range.
KOREKSI
AMPLITUDO JARAK
a) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons maksimum
dari lubang yang memberikan amplitudo tertinggi.
b) Stel kontrol sensitivitas
untuk menghasilkan indikasi setinggi 80% dari ketinggian penuh dari
lubang ( ± 50%
dari ketinggian layar ) . Tandai puncak
indikasi pada layar dengan marker yang tepat.
c) Posisikan unit pencari untuk mendapatkan respons maksimum
dari lubang yang lain.
d) Tandai puncak indikasi pada layar.
e) Posisikan unti pencari
untuk mendapatkan amplitudo maksimum dari indikasi lubang ketiga , dan tandai puncaknya.
f) Hubungkan tanda tanda pada layar dan teruskan sepanjang ketebalan untuk mendapatkan kurva amplitudo-jarak dari lubang samping.
Uji ultrasonik dengan cara menggerakkan unit
pencari pada suatu titik putar yang
tetap pada jenis jenis cacat ( lihat sketsa diatas ).
Mantap lengkap informasinya gan,
BalasHapusKalau perlu alat UTnya saya ada gan, boleh mampir di blogku y :D
Terima kasih sharing nya.