INSPEKSI BUTIR MAGNETIK terhadap Hasil Las - Lasan


DESKRIPSI UMUM
Inspeksi butir magnetik digunakan untuk mengungkap  cacat atau non konformasi dipermukaan dan dibawah permukaan ( sub surface ) produk pengelasan dengan memanfaatkan kebocoran garis garis gaya magnetik ( flux ) pada permukaan benda uji , sehingga dengan  menyemprotkan butir ferro magnetik akan berkumpullah serbuk magnetik tersebut pada bocoran  flux tadi sehingga karenanya terungkaplah jenis dan dimensi cacat permukaan dan bawah permukaan .
Karena butir magnetik ini memerlukan garis garis gaya magnetik , maka jenis inspeksi ini hanya dapat dilaksanakan pada material yang dapat menjadi magnetik , seperti misalnya bahan besi , baja dan  paduan nikel , paduan cobalt, juga baja precipitation hardening seperti stainless steel 17-4 PH , 17-7PH , dan 15-4 PH , yang menjadi magnetik setelah berusia cukup lama (aging ) .
Material tersebut diatas akan kehilangan daya ferromagnetiknya manakala bersuhu melampaui  760˚C(1400˚F ) yang lazim disebut Titik Curie ( Curie point ).

Bahan non magnetik tidak dapat diperiksa dengan peralatan ini seperti misalnya bahan paduan aluminium , tembaga , perunggu ( bronze ) , kuningan ( brass ) , dan austenitic stainless steel.

Disamping penerapan metoda butir magnetik pada bahan bahan tersebut diatas , terdapat pula metoda serupa yang menggunakan magnetic flux  yakni : inspeksi karet magnetik ( magnetic rubber inspection ) , pengecatan magnetic            ( magnetic painting ) dan percetakan magnetik ( magnetic printing ).

Adapun penggunaannya pada inspeksi akhir ( final inspection ) , inspeksi penerimaan ( receiving inspection ) , inspeksi dalam proses produksi ( in process inspection ) , pengendalian mutu ,
, pemeliharaan dan overhauling .

Walaupun inspeksi butir magnetik telah mengungkap adanya cacat dibawah permukaan peralatan saat beroperasi , tetap diperlukan inspeksi tahap akhir untuk meyakinkan kembali keberadaan cacat tersebut setelah peralatan dihentikan untuk pemeriksaan. Khususnya dalam inspeksi penerimaan , inspeksi butir magnetik secara luas digunakan  untuk mendeteksi secara dini cacat cacat pada bahan bahan yang diterima seperti  besi batangan , balok baja , pelat , banag tempaan dan barang cor coran yang kasar.


 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Disamping kerugian penggunaan jenis inspeksi ini yang hanya terbatas pada bahan yang magnetik , inspeksi butir magnetik juga memerlukan sumber tenaga listrik untuk menghasilkan gaya elektro magnit , sehingga jenis inspeksi ini juga memiliki keterbatasan tidak dapat digunakan didaerah yang tidak memiliki sumber tenaga listrik. Selanjutnya walaupun terdapat sumber tenaga listrik , inspeksi ini masih memerlukan piranti khusus untuk pelaksanaannya seperti yoke , horse shoe , kabel  kabel khusus ,  dan lain lain.
Selanjutnya sebagaimana telah diutarakan didepan , inspeksi butir magnetik hanya mampu mengungkap keberadaan cacat dipermukaan atau sedikit dibawah permukaan . Makin jauh lokasi cacat  dari permukaan makin sulit dideteksi oleh peralatan ini kecuali jika cacat tersebut sangat besar.
Suatu hal yang agak sulit dilaksanakan adalah demagnetisasi
benda uji setelah pengujian butir magnetik .
Pembersihan akhir kadang kadang juga diperlukan akibat adanya percikan percikan busur sewaktu memasang dan melepas elektroda pada permukaan benda uji , khususnya pada permukaan uji yang sangat halus ( finished ) harus dijaga jangan sampai terjadi busur listrik maupun overheating dilokasi kontak antara elektroda dengan

permukaan uji , karena jika hal ini terjadi akan merusak permukaan yang halus tadi bahkan dapat menimbulkan cacat baru yang seharusnya tidak terjadi.
Masih diperlukan keakhlian khusus untuk mengoperasikan dan menginterpretasi temuan inspeksi ini.
Karena adanya kemungkinan terjadinya busur listrik , maka jenis inspeksi ini tidak dapat dilaksanakan pada proses produksi dilingkungan yang kenyang dengan keberadaan gas yang mudah terbakar.
Keuntungan penggunaan butir magnetik adalah sebagai berikut :
1)   Indikasi cacat langsung tampak dilokasi keberadaannya.
2)   Tidak memerlukan kalibrasi peralatan
3)   Tidak memerlukan pembersihan awal pada permukaan uji.
4)   Tidak ada batasan terhadap luas permukaan uji.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STOP START - CACAT LAS PERMUKAAN

CACAT LAS EXCESSIVE REINFORCEMENT(JALUR LAS TERLALU MENONJOL) (CACAT LAS VISUAL)

SURFACE UNDERCUT - CACAT LAS PERMUKAAN